Bermain dan permainan bagi anak-anak sendiri memiliki arti luas. Bukan sekedar berkutat dengan mobil-mobilan, boneka, masak-masakan, atau mainan secara fisik lainnya. Segala sesuatu yang menyenangkan dapat bermakna mainan. Seperti membantu ibu memasak, membantu ayah mencuci mobil, menyiram tanaman, membuat kue, apapun kegiatannya asalkan dikemas dengan menyenangkan akan menjadi aktivitas bermain bagi mereka.
Dengan definisi sederhana tersebut, maka saya pun memiliki konsep sederhana mengenai mainan dan bermain, apapun dapat diberdayakan. Jadi, saya tidak berpikir untuk mewariskan sebuah boneka atau balok-balokan atau lego, bagi Anis, karena mainan saya zaman kecil sudah entah kemana, turun-temurun ke adik-adik saya yang super banyak haha. Justru, saya lebih condong mewariskan "konsep permainan" tersebut bagi Anis. Bahwa bermain itu sederhana, bermain itu mudah, bermain itu dapat dilakukan di mana saja dengan apa pun, bermain itu tentang kreativitas.
"Anis, ini ada batu-batuan bagus, kita main bangun rumah, yuk!"
"Sini kita main bubble busa sambil nyuci baju, Nak!"
"Eh, jadi detektif yuk, Nis! Kita cari barang berdebu, kalau ketemu kita tepuk tangan terus kita bersihin pake kain ini."
Dan masih banyak ide bermain lainnya yang hanya bermodalkan daya kreativitas.
Sebaliknya, walaupun banyak disediakan mainan toko untuk mereka, jika kita tidak pantik imajinasi dan kreativitasnya, dalam hitungan minggu pun mainan tersebut akan ditinggalkan. Alasannya, bosan.
Sehingga, untuk saya pribadi, bukan mainannya yang akan saya wariskan, tetapi, cara memaknai permainan itu yang ingin saya tanamkan pada Anis, berkenaan dengan konsep bermain itu sendiri dan kreativitas.
Bonusnya adalah bonding yang lebih lekat. Karena, permainan dengan konsep ini lebih banyak membutuhkan kebersamaan yang sudah pasti akan menumbuhkan kelekatan.
Bonus lainnya adalah momen dan memori. Semakin unik permainan yang kita kenalkan pada anak, semakin meninggalkan kesan istimewa bagi mereka, bahkan hingga tua. Terbukti oleh saya, saat mama mengajak bermain masak-masakan dengan bermodal wadah plastik dan potongan kayu juga tanah saat beliau bertanam, hingga saat ini masih saya ingat dengan jelas 💙
No comments:
Post a Comment