Terkadang, sejenak keluar dari rutinitas dan lingkungan sehari-hari, dengan pasangan, mampu membentuk kembali kehangatan dalam hubungan. Bukan bermaksud egois dan menelantarkan anak, tetapi, moment hanya berdua ini seolah memberi ruang pada masing-masing, suami dan istri, untuk dapat lebih saling memiliki.
Keseharian, suami yang mungkin mayoritas fokusnya pada pekerjaan, sedangkan istri fokus utama pada rumah dan anak, ketika memiliki waktu "berdua saja", seperti memberi waktu khusus untuk lebih fokus hanya pada satu sama lain, dan ini sangat penting. Dengan mencurahkan perhatian lebih, meski pada saat tertentu, kelanggengan dalam suatu hubungan dapat terjaga, insyaAllah.
Kali ini, kami menyempatkan diri untuk dinner berdua di suatu resto dengan suasana tenang dan nyaman di daerah Cipanas-Cianjur. Kebetulan, Anis sudah tidur di rumah orang tua dan saya bisa menitipkan pada adik saya yang tinggal serumah dengan mereka.
Ini kali pertama kami dine-in di kafe pasca pandemi. Sengaja saya memilih waktu malam hari dan mendekati last order time, sehingga suasana kafe sudah sepi. Sayang sekali, protokol Covid-19 tidak diterapkan seutuhnya di kafe ini, entah karena saya memang datang sudah mendekati waktu tutup operasional atau memang mereka tak menerapkan itu sejak awal, tetapi, ketika memasuki resto tersebut kami tidak menemukan ritual pengecekan suhu. Meskipun, beberapa hand sanitizer tetap mereka sediakan di dekat mesin kasir.
Para petugas di kafe tersebut pun tidak semua menggunakan makser. Begitu juga penjarakan pada kursi dan meja, saya tidak melihat ada pengaturan khusus, masih tetap senormalnya tata ruang kafe. Padahal, kafe tersebut termasuk kafe kelas atas dan cukup terkenal di situ.
Bahagia rasanya dapat sejenak keluar dari rutinitas, sambil berbicara dari hati ke hati mengenai isu-isu internal maupun eksternal rumah tangga. Dengan diselingi kisah-kisah masa silam, romansa pada zamannya hihi.
Suasananya yang sedikit vintage dengan ornamen modern di beberapa sudut, menambah suasana semakin hangat dan rilex. Kami memilih lantai dua dengan display interior yang sederhana, hanya terdapat jendela besar yang langsung menghadap ke jalan. Sebenarnya, lantai tiga adalah spot terbaik, karena terdapat bagian outdoor dengan konsep roofpark sederhana. Namun, karena lebih banyak pengunjung di sana, saya lebih memilih lantai ini yang cenderung kosong.
Alhamdulillaaah, hanya sekitar satu jam kami di sana, menikmati sajian dan suasana, saling bertukar cerita. Namun, rasanya cukup sebagai upaya memenuhi kembali "bejana kebutuhan" kami sebagai pasangan suami-istri.
Alhamdulillaaah 'ala kulli haal 💙
Tak sabar rasanya, ingin pandemi segera berakhir. Sehingga, kami dapat memiliki waktu "berdua saja" ini dengan lebih rutin dan tenang, tanpa rasa was-was, aaammmiin.
Ahay, bisa berduaan sejenak 👍👍
ReplyDeleteUhuyyy, iya nih kebetulan bisa yayy ^^
Delete