Thursday, July 2, 2020

Cerita Satu Juli ke Delapan


Cerita tentang kemarin, 1 Juli 2020. Sedikit terlambat menuangkan dalam kata, sengaja. Di harinya, hanya ingin menikmati moment saja. 

Kemarin, tepat tahun ke-delapan pernikahanku. What people called it "wedding anniversary". Ternyata, sudah sejauh ini perjalanan bahtera rumah tangga kami. Sangat tidak ingin berkata, "Wah, ga kerasa ya!" Hehe, untuk kami yang menjalani, ya tidak sesederhana itu. Delapan tahun kami adalah penggodogan luar biasa, yang aku yakin, masih akan terus berlanjut ke tahun-tahun berikutnya, insyaAllah. Karena pernikahan bukan sekedar status, bukan sekedar seremoni, kan? Ini adalah the real battle field untuk suatu hubungan laki-laki dan perempuan. Ladang ibadah seumur hidup, bahkan banyak orang menyebutnya seperti itu.

Begitu juga dengan kami. Dengan berbagai drama internal di dalamnya, kami masih bertahan, dan insyaAllah akan terus bertahan, dalam bahtera ini. Banyak hal yang sudah terlewati, bukan hanya tentang tangis, tetapi, juga tentang tawa. Terlalu banyak cerita, dalam upaya saling mengenal lebih dalam satu dan yang lainnya. Kami menapaki satu per satu, meraba-raba, berusaha mewujudkan definisi "keluarga impian". Tak jarang kami berbeda pandangan, membutuhkan effort untuk dapat membaurkan opini dari dua kepala. Dibumbui sedikit adu argumentasi yang pada akhirnya tetap akan kembali saling rangkul, hasil dari menyelaraskan ego juga bersikap lebih realistis. Terlebih dengan hadirnya sosok lain, kecil, tetapi, banyak merubah arti.

Banyak orang bilang, "Menikah itu bukan butuh cinta, memangnya cinta bisa bikin kenyang?!" Tapi, in real, pada akhirnya, cintalah yang menjadi jiwa bagi suatu "rumah". Cinta yang membuat kita mampu meredam ego, menurunkan kadar idealis, lebih banyak menerima kekurangan dan memaafkan, rela untuk terus berjuang dan bertahan, walau terjangan angin problematika semakin lama semakin kencang. See, cinta memainkan perannya. Tanpa cinta, keutuhan rumah tangga sebatas fana. Kosong, tanpa arti, tanpa kekuatan. Maka, bagiku, cinta itu penting, wajib dibangun dan dibina dalam menjalankan pernikahan.

Delapan tahun dan akan terus berlanjut, insyaAllah, kami terus belajar mencari makna. Hakikat pernikahan seperti apa yang kami idamkan untuk diupayakan. Pengalaman menjadi proyek besar pembelajaran kami, bukan hanya sekedar teori. Darinya, kami semakin tahu dan mengenal, bahwa kami disatukan bukan untuk mencari kesempurnaan di masing-masing individu, jelas hal yang tidak akan kami temukan hingga kapanpun, justru, bersatunya kami adalah untuk saling menyempurnakan satu sama lain, mengisi kekosongan dan kekurangan antar personal, membuatnya utuh dan menjadi sempurna, setidaknya bagi diri kita.

Akan berbeda filosofi pernikahan disetiap orang dan ini hanya versi kami berdua, aku dan suami, tentunya.

Syukur yang tak terhingga atas karunia ini. Paket lengkap beserta kejutan-kejutan di dalamnya. Dan kami masih dalam keutuhan, semoga selalu dalam keberkahan juga, aammiin.

Spesial terima kasih untuk suami tanpa urat romantis sedikitpun, namun, mampu melakukan hal yang tak biasa dilakukannya. Terima kasih untuk terus mencari tahu tentang aku, tentang kita. Kue setiap tahunnya hanyalah simbol, ungkapan-ungkapan hati antar kita lah kado sesungguhnya. Seperti bunga yang kau pilih, bermekaran, mengembang dan cantik, itu harapan terbesarku tentang "rumah" kita πŸ’™

Story behind :
"Abang, sore ini aku ke Yomart ya sama Anis."

"Okey, ibuk!"

Sesorean,

"Aku keluar, ya!"

"Iya, hati-hati."

Sesampai di rumah kembali, 

"Ibu, ibu, waah, ada tanaman cantik masyaAllah, Anis suka ini!"

Aku masih mengambil kantong belanja dan mengunci mobil, Anis yang masuk duluan ke rumah.

"Tanaman apa, Nis?" sahutku dari luar.

"Ini, lihat, bagus, ibuuu, cantik sekali, Anis peluk, ah!"

Dan si lelaki tak romantis itu berhasil mengejutkan ku dan bocah kecil πŸ’™ Jazakallah, zaujii. Uhibbuka fillah, till jannah, insyaAllah πŸ₯° 

Latar waktu dan tempat, 
Bandung, 1 Juli 2020

Alhamdulillaaah 'ala kulli haal ....

4 comments:

  1. Selamat sewindu usia pernikahan yaaa, semoga langgeng sampai selamanya...

    ReplyDelete
    Replies
    1. Aammmiiinn, makasih kak Risna πŸ₯°πŸ’™

      Delete
  2. Cerita yang cantik, secantik tahun-tahun yang sudah dilewati. Mendoakanmu dan keluarga kegembiraan untuk menjalani berwindu-windu ke depan ❤️

    ReplyDelete
    Replies
    1. Waaaah, akhirnya setelah sekian purnama berhasil juga komen ya kak πŸ˜† ohh, lovely words, makasih banyak kak Rijo, doa sama untuk kak Rijo sekeluarga πŸ’™

      Delete