Friday, June 26, 2020

My Top Five Beauty Essentials

Picture by Pinterest

Perempuan identik dengan keindahan, salah satunya melalui passion memoles diri. Menurut saya, berdandan bukanlah hal buruk, selama fungsi dari berdandan itu sendiri tak menyalahi aturan.

"Gue sih orangnya natural, biar cantik terpancar apa adanya", pernyataan dari kubu yang tidak begitu menaruh banyak ketertarikan dengan dunia lenong. Tidak salah, tetapi, tidak juga benar. Saya pun pernah ada di posisi itu, tanpa dan anti makeup, berpuluh tahun lamanya.

Setelah menikah, ada perubahan sedikit dalam pola berpikir saya. Terutama setelah mempelajari lebih dalam mengenai suami dan psikologi lelaki pada umumnya. Ternyata, sesuka-sukanya lelaki dengan kenaturalan perempuan, tak menampik mereka akan menolehkan wajah dan terbersit ketertarikan pada perempuan yang memoles wajahnya, karena itulah naluri mereka, fitrahnya. 

Berdandan pun memiliki definisi luas. Ada yang sangat kompleks dan lengkap, ada pula yang sebatas meronakan bibir dan pipi agar terlihat lebih segar. Keduanya tetap memberikan kesan berbeda dibanding tanpa polesan sama sekali, baik secara fisik juga psikis.

Bagaimana dengan jeng Nad?

Saya sangat suka bersolek, tetapi, di dalam rumah. Entah mengapa, rasanya kurang begitu percaya diri untuk menggunakan banyak kosmetik saat bepergian. Namun, saya senang bereksperimen dengan perkakas kecantikan. Jadilah rumah sebagai wadah. Toh, kalaupun terlihat "berlebihan", yang melihat hanya suami dan anak saja, begitu pertimbangannya. 🀭

Kapan waktu berdandan jeng Nad?

Pagi dan malam. Saya merasa bahwa saya lebih siap untuk menghadapi hari jika saya memperlakukan diri ini untuk rapi dan proper sepagi mungkin. Walau kadang saya skip waktu mandi pagi, karena jadwal padat merayap, setidaknya mencuci muka, menggosok gigi, memoles sedikit makeup juga parfum, adalah keharusan. Kondisi diri yang siap ini akan membantu mood saya tetap stay on menghadapi satu hari ke depan dengan segala kesibukannya, meski hanya seputar rumah. 

Bagaimana nasib wudhu ketika harus ber-makeup sepanjang hari di rumah, jeng Nad?

Kembali lagi pada definisi berdandan yang luas. Jika kondisinya sedang dalam masa period, tentu bukan masalah. Saat-saat tidak shalat ini kadang saya jadikan moment untuk bisa berdandan agak lengkap di rumah. Namun, jika dalam kondisi shalat, biasanya saya hanya menggunakan  riasan sangat tipis, sederhana, dengan kosmetik non-waterproof, semisal hanya menggunakan krim pelembab, bedak, lipstik dan celak/eyeliner. Jangankan terbawa air saat berwudhu, dibawa sedikit berkeringat pun akan luntur. Jadi, tidak akan menjadi penghalang dalam beribadah, bukan? 😁

Boleh dong fudhul bin kepo dengan respon pak Suami jeng Nad?

Pertama kali saya menerapkan kebiasaan ini, tentu beliau kaget. Saya yang tidak pandai bersolek, juga tidak pernah terlihat bersolek kecuali pada acara khusus, terlihat berbeda. Alhamdulillaah-nya, kekagetan ini berkonotasi positif. Bahkan, dia jadi senang menyuruh saya untuk beli alat kecantikan, katanya, "Ini kan untuk kesenangan saya juga di rumah" 🀭 Padahal ya ibu-ibu, suami saya termasuk tipe lelaki sangat cuek, apalagi tentang penampilan. Ternyata, diberi sedikit hal yang memanjakan pandangannya, dia menikmati juga.😁

Nah, kali ini saya ingin berbagi tentang 5 kosmetik mendasar yang menjadi prioritas saya dalam melenong. Mungkin akan berbeda setiap orangnya, tetapi, saya pribadi sudah sangat merasa cukup dengan 5 hal ini :

1. Lipstik
Produk kecantikan terpenting untuk saya adalah lisptik. Jika dalam kondisi terburu-buru atau kurang mood berdandan, setidaknya lipstik ini akan tetap diaplikasikan. Wajah saya yang cenderung pucat, akan banyak terbantu untuk terlihat lebih segar hanya dengan sedikit polesan lisptik, meski hanya warna nude atau natural. 
Untuk jenis lisptik favorit saya adalah matte, entah bentuk stick ataupun liquid/creamy. Sayangnya, penggunaan lipstik matte yang terlalu sering akan mengakibatkan kekeringan pada kulit bibir, sehingga saya seling dengan lipsgloss berwarna juga.b

2. Celak/eye liner
Selain sunnah nabi, saya juga memang sangat senang melihat mata seseorang terbingkai celak/eyeliner. Seolah memberi penegasan pada mata dan membuatnya lebih terlihat tajam. Selain itu, penggunaan celak ini sangat membantu dalam menyamarkan kantung mata dan memberi kesan lebih segar pada mata yang sudah telihat lelah.

3. Cheeky blusher
Tak perlu terlihat kontras, hanya dipulas selewat, tetapi, sudah banyak merubah penampilan. Terlebih untuk pemilik wajah dengan tone kulit cenderung pucat, penggunaan blusher ini menjadi esensi. 
Shade yang saya pilih cenderung ke arah salem, jingga muda, coklat muda. Untuk warna pink, apalagi pink tua, seperti terlihat kurang natural di wajah saya. 

4. Pensil alis
Dikarenakan bentuk alis saya yang berantakan, maka, penggunaan pensil alis mampu memberi kesan lebih tegas dan rapi. Shade yang saya pilih adalah cokelat tua, dengan polesan yang sangat tipis asal membingkai. 
Jenis kesukaan saya sudah barang tentu bentuk pensil. Lebih mudah dalam penggunaannya dan tidak memberikan kesan garang. Pernah suatu ketika saya mencoba bentuk pomade, mungkin karena belum terbiasa, akhirnya memberikan kesan galak dan terlalu tegas, yang saya kurang suka final look-nya.

5. BB Cream
Menurut saya, BB Cream ini jauh lebih ringkes dan memberi hasil lebih baik, dibanding bedak. Terkadang saya tidak menggunakan bedak sama sekali, hanya cukup BB Cream saja. Dengan satu produk, fungsi melembabkan, memberi pulasan, bahkan sebagai sunscreen pun telah didapat. 

Selain kelima produk kecantikan tersebut, ada dua hal terpenting lainnya, yang menjadi must use item saya sehari-hari, yaitu deodorant dan parfum. Secantik atau seganteng apapun seseorang, nilainya akan sedikit terganggu dengan bau badan. Selain itu, saya yang menyukai keharuman, merasa sangat nyaman jika orang di dekat saya wangi. Untuk itu, saya pun harus wangi agar orang di dekat saya akan merasakan kenyamanan juga.

Nah, menurut kalian bagaimana? Seberapa penting kah menjaga penampilan, meski hanya di dalam rumah? Share, yuk! ☺️πŸ’™

2 comments:

  1. Keren. Ku jg tmasuk yg pucat. Sedia lipbalm di rumah. Tp masih angin2an. Bedanya lipbalm lipgloss apa yak? Ga pernah cucok pake lipstik, bikin kering.

    ReplyDelete
    Replies
    1. Sama teh kadang aku pun malasnya ada πŸ˜† beda di tekstur sama kandungan teh. Kalo lipbalm bentuknya balm, mirip2 salep. Biasanya ada kandungan lebih, kayak vit E dll karena bahan2 itu mudah dicampur di dalam balm. Kalo lipgloss teksturnya cenderung berminyak, bisa cair bisa stik, makanya ngasih efek glossy2 gitu deh abis makenya 🀭

      Delete