Sunday, June 28, 2020

Aksara Hangeul Bukan Hanya Milik Korea, lho!

Picture by Pinterest

Hangeul adalah alfabet yang digunakan dalam penulisan bahasa Korea Selatan. Sebenarnya, di Korea Utara pun menggunakan alfabetik yang sama, tetapi, populer dengan sebutan Joseon-geul

Alfabetik ini diciptakan oleh Raja Sejong yang Agung pada tahun1443, masa Dinasti Joseon

Saat ini, alfabet Hangeul terdiri dari 24 huruf; 14 huruf konsonan dasar dan 10 huruf vokal dasar, yang kemudian dikembangkan lagi menjadi konsonan rangkap dan vokal rangkap. 

Tentu saja, semua informasi tersebut saya dapatkan dari laman Wikipedia πŸ˜

Apakah saya akan membahas mengenai penulisan Hangeul di sini? Oh, tentu tidak. Saya belum memiliki ilmu yang cukup mengenai itu. Karena, bahkan, saya belum pernah secara sengaja menelisik satu per satu alfabet Hangeul tersebut sebelumnya, sampai akhirnya topik bahasan ke-sepuluh di grup kokoriyaan memaksa saya untuk mencari tahu lebih banyak tentang detail alfabet Hangeul ini. 

Lho, bukannya neng Nad suka KDrama? 
Ya, benar. Bukan hanya drama saja, beberapa lagunya pun saya nikmati. Tetapi, selama ini saya lebih memilih untuk menggunakan romaji sebagai alat bantu pelafalan. Dengan alasan, niat yang agung nan luhur belum benar-benar tertanam di dalam diri ini untuk mempelajari bahasa Korea Selatan secara lebih mendalam. Alasan lain, pastinya tingkat malas saya yang masih terlalu tinggi.

Setelah membaca beberapa artikel dan juga blogwalking tulisan teman-teman grup kokoriyaan, ternyata membuat saya semakin penasaran mengenai Hangeul. Seperti apa yang ditulis oleh kak Risna, Belajar Bahasa itu Sepaket Sama Tulisannya . Dan ternyata pula, penulisan bahasa Korea ini lebih sederhana dibandingkan dengan huruf Hijaiyah pada bahasa Arab. Mungkin, bila sedikit diseriusi, menguasai bahasa Korea Selatan beserta tulisannya ini bukanlah suatu keniscayaan. 

Hangeul, worth to learn?
Jawabannya, tergantung pada kebutuhan masing-masing personal. Untuk yang keseharian tidak berkomunikasi dengan bahasa Korea, pun tidak memiliki hobi dan ketertarikan yang masih berhubungan dengan dunia per-kokoriyaan, mempelajari aksara Hangeul ini sudah barang tentu bukan menjadi hal yang prioritas. Namun, bagi penikmat para oppa dan eonni di KDrama, atau sekedar suka melantunkan lagu-lagu Blackpink juga BTS, mempelajari bahasa Korea Selatan berikut Hangeul-nya ini akan menjadi nilai lebih yang patut dipertimbangkan. 

Di luar hal tersebut, secara umum, mempelajari suatu perangkat komunikasi bukanlah hal yang sia-sia. Dengan bertambahnya kecakapan akan suatu bahasa, kemampuan kita untuk memperoleh informasi lebih di dunia pun akan semakin meningkat. Selain itu, akan dengan mudah membuka peluang ber-relasi dengan orang lain dari bangsa lain, yang secara tidak langsung akan membawa manfaat baru bagi kita, yaitu memperluas jaringan.

Bagaimana cara untuk memulai?
Yang pertama dan utama, sudah pasti azamkan niat. Tanpa niat yang kuat, segala sesuatu tidak akan bisa berjalan. Niat ini pun harus selalu dipastikan konsisten, sehingga saat kebosanan mulai terlihat hilalnya, untuk meluruskan kembali niat pun akan lebih mudah.
Kedua, mencari alasan kuat mengapa kita harus mempelajari hal ini. Strong why tersebut akan menjadi motivasi besar untuk terus bergerak maju saat mulai merasa ingin berhenti.
Ketiga, menemukan komunitas dengan visi misi yang sama akan menjadi wadah untuk saling menyemangati, bertukarpikiran, berlatih kecakapan atau sekedar mengeluarkan unek-unek saat menemui kendala.
Keempat, do it now! Tanpa tapi, tanpa excuse, mulai saja dulu. Satu langkah kecil sebagai pembuka langkah-langkah besar selanjutnya, begitu, bukan?

Dari mana cara mempelajari Hangeul?
Banyak cara. Jika memiliki pendanaan berlebih dan ingin mendapatkan tutor langsung, mengikuti kursus formal secara intensif adalah pilihan tepat. Bahkan, ada yang menyediakan paket "belajar bersama native" dan atau "short course dengan sistem homestay ke negara asalnya, yaitu Korea Selatan". Program pertukaran pelajar pun bisa dicari informasinya, baik melalui internet ataupun langsung menghubungi pihak sekolah, bagi yang masih bersekolah.

Untuk yang memiliki keterbatasan dana, don't worry be happy, berterimakasihlah pada teknologi. Saat ini sudah banyak sekali kelas daring gratis, baik melalui aplikasi ataupun langsung pada web, yang menyediakan program pembelajaran bahasa. Salah satu yang saya gunakan adalah aplikasi Duolingo. Bisa juga dicari di laman atau aplikasi Coursera

Fakta menarik!
Ternyata, ada suatu wilayah di Indonesia yang menggunakan aksara Hangeul sebagai aksara resmi, selain aksara Latin pada umumnya. Di Kampung Karya Baru, Pulau Buton, Sulawesi Tenggara, terdapat suku Cia-cia dengan bahasanya, yaitu bahasa Cia-cia, menggunakan aksara Hangeul sebagai tulisan resmi keseharian. Diawali dari upaya pemerintah untuk melestarikan keberadaan bahasa daerah minoritas, sehingga dicarilah suatu media tulis khas untuk mengikat bahasa tersebut. Sempat memilih penggunaan aksara Arab, tetapi, terjadi ketidakcocokan di beberapa kata dan akhirnya aksara Hangeul-lah yang lebih mudah diterapkan pada bahasa lokal tersebut. Pada tahun 2009, Hangeul pun menjadi alfabetik utama dan resmi untuk bahasa Cia-cia. Bahkan, karena hal ini pun, suku Cia-cia menjadi lebih berkembang. Beberapa tokoh dan pelajar di sana mendapat undangan kehormatan langsung ke Korea Selatan. Lebih membanggakannya, beberapa guru Hangeul di Indonesia ini diminta untuk mengajar Hangeul di negara asal aksaranya itu sendiri, luar biasa, bukan?

Wah, ternyata banyak hal menarik yang bisa kita peroleh dengan mempelajari Hangeul ini ya. Saya makin semangat untuk mencari tahu lebih dalam, nih. Apalagi ditemani KDrama kesayangan sebagai salah satu media ajar, juga teman-teman se-frekuensi di grup kokoriyaan. 

Banyak hal menarik lainnya bisa didapatkan dengan mengunjungi blog mereka, lho! Kepoin, yuk! 🀭
πŸ’™πŸ’™πŸ’™

4 comments:

  1. baru tau ada daerah di Indonesia yang menggunakan Hangul. trus itu Hangul buat nulis bahasa daerah atau buat bahasa Indonesia ya?

    ReplyDelete
    Replies
    1. Buat bahasa daerahnya kak. Tadinya mau diikat dengan huruf Arab, tapi beberapa konsonan bahasa Cia-cia kurang pas di aksara Arab, jadilah Hangeul yang dipilih. Sampe ada tim riset kurikulumnya langsung dari Korea loh kak untuk proyek ini. Keren, ya!

      Delete
  2. Waah....Cia-cia nya semua warganya kena hallyu-wave secara bersamaan dan kompak!
    Kece ini, faktanya menarik pissaan..

    ReplyDelete
    Replies
    1. Iyaa. Liat di Google, penunjuk nama jalan di daerah itu pake Hangeul, kok jadi gemushhh ya πŸ˜† walopun berbeda oppa dan eonni nya hahaha

      Delete