Saturday, November 28, 2020

Keseruan Kelas Zoom Kaulinan Isteri Rumbel Boga Regional Bandung

Emak-Emak Kece Tukang Bikin Kue

Bismillaah.

Malam Minggu, nih! Pada ke mana kawan-kawan? Kalau saya sih stay at home aja. Karena kebetulan Pak Suami harus kerja, hujan seharian, dan angka Covid-19 lagi Siaga I di daerah saya. Serem juga, kan? Mugah-mudahan kita semua selalu diberi kesehatan yaaa :)

Eh, walaupun stay di rumah, tapi hari ini seru juga, lho. Sesiangan saya mengikuti acara Kaulinan Isteri Rumbel Boga Ibu Profesional. Apaan sih tuh? 

Jadi, Kaulinan Isteri ini merupakan salah satu program upgrading skill berjenjang di Rumbel Boga IP Regional Bandung. Programnya berjalan beberapa minggu dengan penyampaian dan pengupasan satu materi per minggunya. Kebetulan, minggu lalu Teh Tika sebagai pemateri kelas kali ini, berhalangan untuk menyampaikan materinya. Sehingga dirapel-lah materi minggu lalu ke minggu ini. Alhamdulillah-nya materi kemarin dan sekarang sangat relate sekali. Jadi, disampaikan berbarengan malah justru lebih nyambung dan mudah dipahami hihi.

Nah, tadi tuh kita bahas tentang bermacam metode baking dan kesalahan yang sering terjadi dalam baking. Wahahaha, saya yang awam per-baking-an langsung antusias dong pastinya. Maklum, selama ini bebikinan cake hanya bersandar pada arahan Om Google dan Mbah Youtube. Sering sukses sih Alhamdulillah, tapi lebih sering lagi gagalnya haha. Sedihnya adalah, saat harus gagal, karena keawaman diri jadilah bingung mau evaluasi dan memperbaikinya. Banter-banter akhirnya ganti resep untuk ke depannya >_< Ada yang senasib? 

Untuk itu, dengan mempelajari ilmunya, insyaAllah akan lebih mudah dalam praktik dan juga evaluasinya, betul? 

Kelas kali ini diadakan via Zoom. Uwow, pengalaman pertama juga sih buat saya tatap muka (walau tak langsung) dengan rekan-rekan serumbel yang selama ini hanya bersua via tulisan aja. Silaturahim terbentuk, bonding terbangun, bonusnya ilmu pula. Bahagia ga tuh?

Teh Nisa sebagai moderator sukses membawa kelas kali ini menjadi sangat interaktif. Pertanyaan dan diskusi pun lancar, seolah-olah menyuarakan isi hati teteh-teteh selama ini yang ternyata banyak yang senasib sepenaggungan dengan saya, sering gagal baking, haha. Alhasil, dua jam pun berjalan dengan tidak terasa sama sekali. Malah sebenarnya kurang sih. Karena sesi terakhir bahkan belum selesai, yaitu demo (bukan unjuk rasa-ahem) membuat cake dengan metode Sponge yang sedang hits, tetapi riskan gagal. Akhirnya, dilanjutkanlah diskusi yang seru itu ke whatsapp group Kaulinan Isteri. Hingga sekarang pun masih trang-tring berlanjut curcol emak-emak tentang kuenya, tuh hihi.

Dari materi kali ini, saya mendapatkan banyak sekali pembelajaran. Saya jadi kenal dengan istilah-istilah baking yang biasa digunakan oleh profesionalnya, seperti metode Sugar-Butter, metode Hot-Milk, folding, rub-in, shieve, dan masih banyak lagi. Hayoloh, ikut bingung ga yang baca? Itu baru dari metode ya. Belum lagi istilah dalam bahan kue, alat kue, bahkan nama-nama kuenya itu sendiri yang ihwow kadang mengucapkannya pun belibet nih lidah, wahaha. Makin yakin kalau sesuatu itu pasti ada ilmunya dan semua profesi itu ya hebat :)

Saya sendiri juga ikut memberondong Teh Tika dengan pertanyaan-pertanyaan yang sudah lama saya pendam, halahhh. Pertanyaan saya adalah tentang konversi ukuran jika menggunakan tepung lain, utamanya adalah oats halus, sebagai pengganti tepung terigu. Bagaimana cara membuat tekstur cake dengan bahan pengganti tersebut menjadi lebih acceptable dan mendekati hasil resep aslinya. Karena kan ceritanya saya ini sedang program mengurangi asupan Gluten untuk panganan rumah, tapi kendalanya adalah rasa dan tekstur dari bahan penggantinya itu belum bisa memberikan rasa seenak penggunaan tepung Gluten. Doh, ya, emang kan, yang namanya makanan kurang sehat itu pasti lebih menggoda huhu.

Selain itu, saya juga menanyakan cara membedakan mentega dan margarin yang masih bagus dengan yang sudah tidak layak guna, cara menentukan apakah suatu baking powder masih aktif dan juga penyebab turunnya kualitas dari bahan tersebut meski waktu simpan masih panjang. Bahkan, terjawab juga tuh isu mengenai bahan kue curah kurang bagus digunakan untuk produksi dibandingkan dengan bahan dengan pengemasan satuan. Weleh-weleh, ternyata bikin kue bukan hanya sebatas campur-campur bahan, masukkan oven, dan tadaaa jadi deh. Sungguh tak sesederhana itu Rosidah! Jika menginginkan hasil cake yang baik itu kuncinya adalah ILMU dan SABAR, kata Teh Tika juga. And I totally agree! wahahaha. 

Untuk isi materi, hasil diskusi, juga tips-tips baking hasil dari kelas Kaulinan Isteri hari ini insyaAllah akan saya bahas di tulisan lain. Tulisan ini sih lebih ke curhatan dan repostase haha.

Well, have a productive weekend, fellas

No comments:

Post a Comment