Wednesday, July 8, 2020

KDrama yang Tak Lekang oleh Waktu

Apakah kalian tipikal orang yang suka mengulang sesuatu yang disenangi? Membaca ulang buku favorit atau menonton kembali film-film yang berkesan? Well, kita sama! Bahkan, pengulangannya pun bukan untuk sekali dua kali, tetapi, berkali-kali. Tidak melihat tahun rilis juga tahun pertama membaca atau menonton buku dan film tersebut, jika membekas, meskipun sudah lewat satu dekade, tetap menjadi santapan segar yang tak lekang oleh waktu.

Dalam hal ini, saya ingin curhat tentang KDrama apa saja yang "tak lekang oleh waktu", menurut saya pribadi tentunya.

Untuk saya yang sangat mudah baper tentang film, cukup banyak list tontonan yang membekas dan sering diputar hingga kini. Alasan "jatuh hati" dari setiap filmnya pun akan berbeda secara spesifik. Ada yang karena pemainnya, ada juga yang memang karena jalan ceritanya, bahkan ada juga yang karena alunan musiknya. Yang pasti, kesemuanya memberikan kesan mendalam untuk saya. 

So, ini lah tiga KDrama ter-favorit yang masih setia ditonton ulang, tidak termakan zaman :

1. Cinderella's Stepsister
Picture by Wikipedia

Ada beberapa alasan kuat untuk saya tetap menonton serial ini di tahun 2020, meskipun awal rilis KDrama tersebut pada tahun 2010. Alasan pertama, tentu karena pemain kesukaan saya, Moon Geun-young, berperan sebagai tokoh utama di film ini. Makin jatuh hati ketika  rapper imut nan gagah dari boyband 2PM, Ok Taec-youn melakukan debut bermain perannya di sini. 

Selain itu, peran Moon Geun-young, sebagai Eun-jo, gadis yang banyak menerima kesukaran hidup sejak kecil, hingga akhirnya bertumbuh menjadi seseorang yang dingin dan "terlihat" sinis serta tanpa emosi, membuat saya semakin tertarik. Scene ter-favorit saya, saat Eun-jo terjatuh dan terluka cukup parah, hingga akhirnya diselamatkan dan diobati oleh Ki-hoon (diperankan oleh Chun Jung-myung), tanpa ekspresi apapun, datar dan dingin, dia menghadapi luka besar yang dibasuh oleh antiseptik. Saya merasa sangat attached dengan scene ini, karena seperti bercermin pada diri sendiri yang lumayan kebal dengan rasa sakit. Sulit untuk menangis. Karena merasa bahwa permasalahan di dunia sangat jauh lebih menyakitkan dari sekedar luka menganga. Bahkan, saya pun harus melakukan dua kali pembiusan saat C-section dulu, itu pun saya tetap terjaga selama proses pembedahan berlangsung, tanpa tidur sama sekali dengan dosis yang ditinggikan. Dokter anastesi pun merasa kaget, hehehe.
Melihat Eun-jo di film ini benar-benar seperti melihat diri sendiri dengan kemasan berbeda. Eun-jo yang sinis, saya yang ingin selalu terlihat bahagia.

Scene favorit lainnya adalah saat Eun-jo menikmati sekali suara letupan-letupan proses fermentasi beras menjadi soju untuk meredakan segala perasaannya. Saat sedih, saat kesal, saat kecewa, dia akan langsung berlari ke brewery (ruang pembuatan minuman beralkohol), diam menyendiri sambil menempelkan telinganya pada kendi tempat proses fermentasi minuman. Suara letupan itu seperti penenang, hingga akhirnya dia mendapatkan beasiswa untuk jurusan biologi dan memperdalam dunia brewing secara ilmiah. 

Hal lain yang menarik dari film ini, mengenai cinta yang tulus mampu meruntuhkan pertahanan arogansi seseorang. Di mana, ayah tiri Eun-jo, Dae-sung (diperankan oleh Kim Kap-soo), yang selalu mendapat penolakan dari Eun-jo, bahkan, cenderung dimanfaatkan olehnya, tetap menunjukkan afeksi yang tulus luar biasa, menganggapnya sama sebagai anak perempuannya, hingga akhirnya Eun-jo pun luluh dan menyadari bahwa ternyata dia sangat menyayangi ayah tirinya tersebut, walaupun, saat sadar, penyesalanlah yang tertinggal. Karena Dae-sung sudah meninggal dunia.

Di luar plot, saya pun sangat menyukai backsound dari setiap scene. Jenis musik menenangkan yang lembut. Membawa suasana semakin baper.

Soundtrack penutupnya pun menjadi list "evergreen songs" yang masih suka saya putar ulang hingga sekarang, yaitu lagu yang dibawakan oleh Yesung "Super Junior" yang berjudul "It has to be You". 

Menurut saya, perpaduan antara kisah cinta, kisah keluarga, juga tentang pursuing  mimpi, sangat apik dipadankan di film ini. Membuat 20 episode terasa sangat singkat dan tetap enjoyable.

2. Playful Kiss
Picture by Pinterest

Sudah barang tentu karena kisahnya yang "jiplakan" Itazura na Kiss menjadi alasan utamanya. Dorama Jepang tersebut masih suka saya tonton ulang, begitu juga versi Korea Selatannya. Kisah yang klasik, si jenius dari keluarga kaya raya dengan si bodoh dari keluarga melarat, akhirnya jatuh cinta. Entah mengapa, kadang hal-hal ringan seperti ini justru menjadi suatu hal yang menyenangkan untuk dinikmati berulang-kali. 

Hal menarik, saat Oh Ha-ni, si gadis bodoh, berusaha sekuat tenaga untuk bisa lulus di sekolah keperawatan demi menjadi perawat yang akan mendampingi Baek Seung-jo, yang saat itu memutuskan menjadi dokter. Seperti memberi pesan moral : tidak ada usaha keras yang sia-sia, akhir dari cerita ini cukup melegakan bagi saya. Happy ending yang menggemaskan. Pengemasan film yang bertabur romansa elegan dengan sedikit sentuhan komedi sangat cocok dinikmati saat butuh tontonan penyegaran dan selingan.

3. Full House
Picture by Wikipedia

Siapa yang tidak mengikuti KDrama yang dibintangi oleh Song Hye-kyo (sebagai Ji-eun) dan Rain (sebagai Young-jae) ini? Dengan humor yang segar, namun, penuh dengan romansa sederhana, film ini lumayan memainkan perasaan saat saya menontonnya. Terutama saat adegan di mana akhirnya keluarga Young-jae mengetahui "drama kebohongan" dalam pernikahannya dengan Ji-eun, hingga akhirnya Ji-eun harus berpisah dengan keluarga tersebut, padahal, dia memang benar-benar sayang pada mereka, juga pada Young-jae. Bawang sekali bagian tersebut, hehe. 

Selain alur cerita, soundtrack dari film ini pun sangat easy listening dan lagi-lagi "evergreen" bagi saya. Seperti; Destiny yang dibawakan oleh WHY, I Think I yang dibawakan oleh Byul, The First Time in The First Place oleh Lee Bo Ram, masih sangat enak dinikmati hingga tahun 2020 ini. Bahkan, lagu yang berjudul Destiny, menjadi lagi favorit saya kala menemani suasana hati yang sedang galau 🀭

***
Kadang, KDrama lain pun masih suka saya tonton sekilas, walaupun bukan drama favorit saya. Tapi, ketiga drama di atas, saya mampu mengulangnya dengan runut dari eposide pertama hingga akhir, dengan tetap memberi sensing yang sama. Akan tetap menangis di adegan sedihnya dan atau histeris di bagian romantisnya. Ada yang sekubu dengan saya? πŸ₯°

Untuk referensi, sobat kokoriyaan saya pun sudah berbagi, loh, tentang KDrama apa saja menurut mereka yang "tak lekang oleh waktu". Sila dicek-cek, ya! πŸ’™

Mbak Ima - Ngidam nonton drakor ini waktu hamil

Teh Gita - Kenapa Drakor Ini Bisa Gue Tonton Ulang

Kak Rijo - Dari Cerita Cinta antara Pria dan Wanita sampai Cerita Cinta antara Pemimpin dan Rakyatnya

Kak Dwi - Drama nan Candu

Kak Risna - Terkadang Mending Nonton Ulang daripada Memulai yang Baru

Teh Lala - 4 Alasan Menonton Ulang Drakor

Kak Lendy - My Random List : Korean Drama Fave

6 comments:

  1. Jadi penasaran sama playful kiss, sering d sebut2 tp saya belom nonton. Haha

    ReplyDelete
    Replies
    1. Masukin list tontonan mbak, unyuk2 gemashh nontonnyaa πŸ˜†

      Delete
  2. Ya ampuunn...
    Iya iih...aku nyari lagunya Yesung ini di drama apa...
    Selama ini aku fave banget sama suara Yesung oppa.

    ReplyDelete
    Replies
    1. Suara mendayu2 lemah lembut manja ga siiiih 😍 apalagi kalo lagunya juga tipe2 slow pop, weww, ngenakkk nang hatikuu πŸ’™πŸŽΆ

      Delete
  3. Samaaa... Ku juga suka lagu yg dinyanyiin Yesung.

    ReplyDelete