Kadang menghangatkan, kadang membakar
Tentang makna dan prasangka
Tak ambil pusing kudibuatnya
Biarkan saja
Lakuku adalah pisau
Kadang mencacah, kadang menghunus
Luka yang sama, interpretasi berbeda
Hanya sudut pandang yang berbicara
Biarkan saja
Lirikanku adalah hujan
Kadang mengairi sawah, kadang membanjirkan wilayah
Dengan komponen sama akan hidrogen serta oksigen
Membawa dampak jauh satu sama lain
Biarkan saja
Inginku adalah realita
Kadang benar, kadang salah
Bukan seorang santa juga manusia luput dosa
Sangat biasa
Biarkan saja
Lelah itu tentang mendoktrin jiwa
Untuk apa?
Bukankah ada sisi merdeka sebagai hak atas setiap manusia?
Nikmatilah
Omong-omong tentang aturan
Mereka bilang, ia ada untuk dilanggar
Bukan salah, hanya tak benar
Ia tak lain sebagai penyelaras
Membantu alur yang ugal-ugalan dalam fasenya
Apa arti kebebasan jika hanya teori belaka
Tidak begitu, Tuan
Sunggu ia terpampang nyata
Bebas dengan norma, mengapa tak bisa?
Jalanilah
Kata hanya kata
Namun, bagiku itu adalah senjata
Saat tak mampu disuarakan, kata mampu dituliskan
Tersampaikan
Komunikasi tetap nyata
No comments:
Post a Comment