Wednesday, June 24, 2020

Hobi Berbonus Kecakapan Bahasa

Picture by Pinterest

Banyak cara untuk mempelajari bahasa. Bahkan, ada istilah, bahasa terlatih karena biasa; biasa untuk mendengar, biasa untuk melafalkan. Sekuat apapun teori yang ditelan, pembelajaran suatu bahasa akan lambat berprogres jika tidak diimbangi dua pembiasaan tersebut.

Saya pribadi adalah tipikal orang yang senang mempelajari bahasa melalui pembiasaan, bukan secara formal mengikuti suatu kelas dengan tahapan berjenjang secara terus-menerus. Seperti bahasa Inggris, saya seumur hidup hanya mengikuti short course selama 1 bulan untuk mengisi liburan. Sisanya, hanya bermodalkan ilmu di sekolah dan juga media.

Meyakini bahwa mempelajari sesuatu dengan metode yang kita senangi akan lebih mudah terimplementasi, maka saya pun menerapkannya pada diri sendiri. Saya yang senang buku, musik dan film, berusaha mengambil sisi positif lain dari 3 media tersebut, yaitu pendalaman bahasa.

Hal sebaliknya pun berlaku. Ketika kita menyenangi suatu kegiatan yang melibatkan satu bahasa asing dan secara kontinu kita melakukan kegiatan tersebut, maka, bahasa asing yang tidak secara sengaja kita pelajari akan melekat sedikit banyak pada ingatan. Bahkan, tidak jarang hingga terbawa keseharian, baik dalam kosakata maupun dialek.

Mempelajari Bahasa atau Menonton KDrama?
Pada dasarnya, bahasa Korea bukanlah suatu bahasa yang memiliki daya tarik tinggi untuk saya pelajari, secara niat. Alasannya, penggunaan yang tidak terlalu esensi dalam kehidupan, perlu penulisan khusus dan sejujurnya kurang enak didengar saat percakapan menurut saya. Jika saya berkesempatan untuk mengikuti suatu kursus bahasa asing, mungkin bahasa Korea tidak termasuk pada list 3 teratas bahasa yang akan saya pilih.

Namun, wabah pun datang. Demam KDrama juga musiknya menyebar luas dan cepat di Indonesia. Tentu, sebagai penyuka film, saya adalah salah satu korban terjangkitnya. Berepisode-episode serial KDrama dengan berbagai genre dan judul saya konsumsi. Tak jarang, "nonton maraton" pun saya lalukan, seperti menyelesaikan suatu judul secara sprint yang kemudian dilanjutkan dengan judul berikutnya. Kebiasaan ini pun berdampak, salah satunya, telinga dan mata saya terbiasa dengan bahasa komunikasi di dalamnya, yang secara lambat laun, mulut pun mulai ikut membiasakan diri secara alamiah, dengan terceletuknya beberapa kata yang frequently spoken.

My Top 5 Frequently Spoken Korean Words
Mungkin bisa dikatakan juga kata favorit saya dari awal indera ini terbiasa dengan bahasa Korea. Yup, untuk saya, yang pertama adalah AIGOO atau AIGU. Kata ini lebih ke arah kata ungkapan ekspresi, yang jika diartikan bisa menjadi "ya ampun" di dalam bahasa Indonesia. Pada umumnya digunakan untuk ungkapan mengeluh, kaget, sakit, panik. 

Kata ke-dua, masih tentang kata ungkapan juga. Tapi, kali ini menggambarkan ekspresi kekaguman dan konotasi positif. DAEBAK yang dalam bahasa Indonesia bisa diartikan "keren, hebat, luar biasa". 

Kata ke-tiga. JINJJA. Dapat diartikan seperti "sungguh?!" di dalam bahasa Indonesia. Atau "benarkah?!" Suatu ekspresi meminta penegasan, dengan sedikit kekagetan atau ketidakpercayaan.

Kata ke-empat. OMO. Masih bentuk ungkapan yang dapat diartikan "ya Tuhan". Agak sedikit mirip penggunaannya dengan AIGOO.

Kata ke-lima. SARANGHAE. Biasanya mengucapkan kata ini sambil menunjukkan jari telunjuk dan ibu jari yang dieratkan, seolah membentuk "hati". Style yang sangat populer, bukan hanya di antara para pecinta KDrama, bahkan, lebih luas lagi. Tak sedikit icon ini pun digunakan dalam scene iklan atau film dan tayangan Indonesia. 

Sebenarnya, masih banyak kata lain yang menjadi biasa untuk digunakan sehari-hari oleh saya, seperti OPPA, HWAITING, ANNYEONGHASEYO, KAMSAHAMNIDA, JEONGMAL, BOGOSHIPO, CHUKAHAE, EONNI, SAENGIL, EOTTEOKE, AHJUMMA, AHJUSSI, NE, ANIYO, CHINGUYA dan lain-lain. 

Karena terbiasa mendengar percakapannya, melihat cara mereka melafalkannya, akhirnya terekam dalam alam ingatan bawah sadar, dan mulut pun mulai mengucapkannya. Seperti itulah bahasa. Menarik, bukan?

Nah, bagaimana dengan kalian? Cara apa yang paling ampuh untuk membiasakan bahasa asing pada kehidupan? Seberapa besar pengaruh hobi pada perkembangan bahasa teman-teman? 🤭

Sahabat-sahabat saya berbagi tentang pengalaman berbahasa dan ber-Korea-nya juga, lho. Yuk, ikut nyimak!

4 comments:

  1. Mari ber-Korea-riaaa...
    Tapi pernah yaa...ada temen ngomong bahasa Korea karena biasa kerja sama orang Korea dan aku melongo.

    Ngerti siih...tapi gak bisa ngomong balik.
    heuu~

    Harus makin rajin nonton niih... #eh makin rajin belajar, maksudnya.

    ReplyDelete
    Replies
    1. Yuhuuu bermain sambil belajar kan teh, kayak bocah gitu kita ☺️🤭 eh, nonton sambil belajar deng kita mah 😎

      Delete
  2. Ya, sama..
    Nonton film dan di praktekkan...
    Tapi kok tetap blm lancar ngomong korea ya, padahal da ntn drakor tiap hari, haha

    ReplyDelete
    Replies
    1. Aaaa~~ apakah itu tandanya jam tayang nonton harus ditingkatkan? 😂

      Delete